Meninggalkan Sifat Kesombongan, Sifat Percaya Diri Sendiri,
Pikiran Yang Angkuh, Sangka-Sangka Jahat


 

"Allah menyerukan kepada mereka yang memegang jabatan-jabatan bertanggung jawab dalam tugas sekolah Sabat supaya membuang semua sifat kesombongan, semua sifat percaya diri sendiri, dan pikiran yang angkuh; jika sesuatu pekabaran dating yang tidak kamu mengerti, maka usahakanlah agar kamu dapat mendengar alasan-alasan yang dapat diberikan oleh juru kabarnya, sambil membandingkan injil dengan injil, sehingga kamu dapat mengetahui benar tidaknya pekabaran itu ditunjang oleh Firman Allah. Jika engkau percaya bahwa pendirian-pendirian yang diambil itu tidak memiliki Firman Allah sebagai landasannya, jika pendirian yang engkau pegang untuk masalah itu tidak mungkin dapat ditentang, maka kemukakanlah alasan-alasanmu yang kuat; karena pendirianmu tidak akan goyah oleh datang berhubungan dengan kekeliruan. Tidak ada kebaikan atau pun kejantanan dalam meneruskan suatu peperangan yang berkepanjangan dalam kegelapan, sambil menutup matamu supaya tidak kamu dapat melihat, menutup telingamu supaya tidak dapat kamu mendengar, mengeraskan hatimu dalam kebodohan dan ketidakpercayaan supaya tidak kamu merendahkan diri lalu mangakui, bahwa kamu telah memperoleh terang atas beberapa pokok kebenaran.

"Menjauhkan dirimu daripada suatu penyelidikan kebenaran adalah bukan caranya untuk melaksanakan anjuran Juruselamat untuk 'memeriksa Alkitab.' Benarkah itu menggali mencarikan harta benda yang tersembunyi untuk menyebutkan hasil-hasil usaha seseorang sebagai suatu tumpukan sampah, lalu sama sekali tidak memeriksa secara teliti untuk melihat benar tidaknya terdapat mutiara-mutiara kebenaran yang berharga dalam kumpulan pemikiran yang engkau persalahkan itu ? Maukah mereka yang telah memiliki hampir setiap perkara untuk belajar, menjauhkan dirinya daripada setiap pertemuan di mana terdapat kesempatan untuk menyelidiki pekabaran yang datang kepada umat, hanya karena mereka menyangka bahwa pandangan-pandangan yang dipegang oleh guru-guru kebenaran itu mungkin tidak sama dengan apa yang sudah terkandung di dalam dirinya sebagai kebenaran ? Demikian itulah yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi di zaman Kristus, maka kepada kita diamarkan supaya tidak berbuat seperti yang mereka perbuat, lalu dipimpin memilih kegelapan gantinya memilih terang, sebab terdapat di dalam mereka itu suatu hati tidak percaya yang jahat yang menjauhi diri dari Allah yang hidup. Tidak seorang pun dari mereka yang menyangka dirinya mengetahui semua, adalah terlalu tua atau terlalu pintar untuk tidak lagi  belajar dari utusan yang tersederhana dari antara para utusan Allah yang hidup." - Testimonies on Sabbath School Work, pp. 65, 66; Counsels on Sabbath School Work, pp. 28 - 30.

Lagi pula, hanya Tuhan saja yang bertanggung jawab bagi keselamatanmu, maka hanya kepada-Nyalah engkau bertanggung jawab untuk semua dosamu. "Berhentilah kamu" mulai sekarang "berharap pada manusia, yang napasnya hanya ada dalam lobang hidungnya; karena dalam apakah ia harus dipertanggung jawabkan?" Yesaya 2 : 22. Janganlah menjadi orang yang tidak berdaya dengan cara membiarkan orang lain berpikir bagimu, melainkan